Kamis, 01 Maret 2012

Terjadinya Negeri Jambi


Dahulu di Sumatera ada seorang gadis yang sangat cantik. Kulitnya putih kemerah-merahan bagai kulit pinang yang masak. Orang-orang pun menyebutnya Putri Pinang Masak. Kecantikannya menyebar kemana-mana. Banyak pemuda yang melamarnya, tapi Putri Minang Masak belum berniat berumah tangga. Berita kecantikan putri itu sampai juga ke telinga Raja Buruk Rupa yang tinggal di Pulau Jawa. Raja itu terkenal kuat, kaya, dan amat di takuti. Daerah kekuasaannya amat luas, tapi ia masih hidup sendiri. Begitu mendengar kecantikan Putri Minang Masak, ia segera datang melamarnya.

Putri Minang Masak kebingungan, sebab bila lamaran itu ia tolak pasti raja itu akan murka, lalu akan timbul peperangan. Tapi di sisi lain ia tak mau di sunting oleh raja berwajah buruk. Putri segera mencari akal bagaimana caranya menggagalkan lamaran itu. Akhirnya ia menjawab “Aku mau disunting asal baginda sanggup membuatkan istana megah berikut isi perabotannya serta kolam pemandian dan taman-taman yang indah hanya dalam waktu semalam, mulai dari matahari terbenam hingga kokok ayam bersahut-sahutan. Bila gagal, baginda tidak hanya batal menyuntingku tapi juga harus menyerahkan seluruh kekayaan kepadaku”.

Raja Buruk Rupa menyanggupinya. Segera ia memerintahkan ribuan tukang-tukang terbaiknya untuk berkumpul. Ketika matahari terbenam mereka segera membangun istana itu. Tengah malam hampi selesailah istana berikut kolam renangnya. Kini tinggal taman-tamannya saja. Putri Pinang Masak amat khawatir. Semalaman ia tidak dapat tidur. Ia mencari akal lagi untuk menggagalkan usaha raja itu. Akhirnya ia pergi ke kandang ayam sambil membawa lampu-lampu penerang. Ayam-ayam itu mengira matahari telah terbit. Mereka pun langsung berkokok bersahut-sahutan. Mendengar kokok ayam itu, raja memerintahkan tukang-tukangnya untuk menghentikan pekerjaannya.

“Mengapa berhenti, Baginda? Padahal pekerjaan tinggal sedikit lagi, dan matahari belum terbit,” kata para tukang itu. “Tapi kokok ayam telah terdengar bersahut-sahutan. Inilahperjanjianku dengan putri itu. Sebagai kesatria aku harus konsekwen memegang janjiku!” kata raja. Semua tukang pun berhenti, dan raja mengakui kekalahannya. Maka diserahkannya seluruh kekayaannya kepada Putri Pinang Masak. Raja itu amat sedih dan hancur hatinya karena gagal menyunting putri cantik itu. Bahkan ia jatuh miskin pula. Namun melihat kesungguhan dan kejujuran Raja buruk rupa, Putri Pinang Masak mengubah kata-katannya. Ia pun menerima lamaran raja itu.

“Kesungguhan, ketulusan, dan sikap konsekwen Baginda yang membuat saya menerima lamaran Baginda,” kata Putri Pinang Masak. Raja Buruk Rupa terkejut. Ia seperti tidak percaya mendengarjawaban itu. Saking gembiranya, Raja Buruk Rupa menceburkan dirinya ke kolam renang yang dibuatnya. Seketika itu juga wajahnya yang buruk berubah menjadi tampan. Ahirnya Putri Pinang Masak menikah dengannya. Mereka hidup bahagia. Daerah putri itu kemudian dinamakan Negeri Pinang. Pinang dalam bahasa Jawa adalah Jambe. Raja-raja Jawa menyebutnya Kota Jambe, dan lama-lama menjadi Jambi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar