Semua pemain di segala lini harus
bisa membaca arah permainan tim lawan, dan juga bisa meredam pola serangan yang
dibangun musuh.
Salah satu cara menghadang serangan tim lawan tersebut adalah dengan jalan memblok pergerakan lawan, mencuri bola dari kaki lawan, hingga menghentikan laju serangan dengan melakukan tackling keras.
Namun, tidak semua pemain yang melakukan tackle dapat mengetahui cara yang benar dalam menjegal laju bola, dan menempatkan diri dengan benar saat melakukan tackle keras. Akibatnya, selain dapat mencederai lawan, upaya penghentian serangan lawan tersebut dapat berbuah kartu merah.
Salah satu cara menghadang serangan tim lawan tersebut adalah dengan jalan memblok pergerakan lawan, mencuri bola dari kaki lawan, hingga menghentikan laju serangan dengan melakukan tackling keras.
Namun, tidak semua pemain yang melakukan tackle dapat mengetahui cara yang benar dalam menjegal laju bola, dan menempatkan diri dengan benar saat melakukan tackle keras. Akibatnya, selain dapat mencederai lawan, upaya penghentian serangan lawan tersebut dapat berbuah kartu merah.
Seorang pemain bertahan yang baik
juga akan berpikir seribu kali untuk melakukan tackling keras di daerah pertahanan
mereka. Sebab, jika mereka gagal mencuri bola dan terlanjur jatuh ke tanah,
mereka tidak mungkin dapat dengan cepat kembali bangun untuk mengejar pemain
lawan yang lolos tackle tadi.
Biasanya, tackle yang dilakukan
adalah dengan menggunakan tackling geser tanpa harus menjatuhkan diri ke tanah.
Semua pemain bola harus tahu dan harus sering mempraktekan teknik ini sebelum
bertanding. Sebetulnya, ada tiga teknik dalam tackling. Selain teknik geser
atau sliding tackle, ada juga teknik mengejar dan mencuri bola, dan teknik
menyapu bersih atau dikenal dengan sebutan tackling keras.
Dalam teknik mengejar atau biasa
dikenal dengan istilah Chase, seorang pemain bertahan akan berlari menyusul
pemain lawan dan merebut bola tanpa harus menjatuhkan diri ke tanah. Pemain
belakang tersebut harus mampu berlari dengan cepat untuk mengejar dan menyalip
pemain lawan.Pada saat posisi mereka sejajar, pemain belakang tersebut harus
cepat menyosor bola dari kaki musuh menggunakan kaki terdekat dengan bola.
Jika cara tadi tidak mempan, cara
kedua yang dilakukan adalah dengan melakukan sliding tackle, dimana pemain
bertahan menendangkan kaki terdekat dengan bola, ke arah samping dimana ada
pemain musuh yang sedang membawa bola. Pemain bertahan biasanya menggunakan
paha luar untuk menjauhkan bola dari depan pemain lawan sambil menjaga
keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh.
Cara yang terakhir adalah dengan menyapu bersih, atau tackling keras sambil mengayunkan kaki lebar-lebar sembari menyondongkan badan ke tanah. Untuk bisa mengaitkan kaki ke arah bola, biasanya pemain bertahan akan terjatuh sambil menyapu bola dari kaki lawan. Usahakan kaki terdekat dengan bola dapat langsung menendang bola menjauhi pemain lawan sebelum ia terjatuh. Jika salah perhitungan, bukan bola yang ditendang, akan tetapi kaki lawan yang akan mengakibatkan ikut terjatuh.
Cara yang terakhir adalah dengan menyapu bersih, atau tackling keras sambil mengayunkan kaki lebar-lebar sembari menyondongkan badan ke tanah. Untuk bisa mengaitkan kaki ke arah bola, biasanya pemain bertahan akan terjatuh sambil menyapu bola dari kaki lawan. Usahakan kaki terdekat dengan bola dapat langsung menendang bola menjauhi pemain lawan sebelum ia terjatuh. Jika salah perhitungan, bukan bola yang ditendang, akan tetapi kaki lawan yang akan mengakibatkan ikut terjatuh.
Selain beresiko menyebabkan cedera,
tackling keras semacam ini juga rawan mendapatkan kartu dari wasit. Namun,
sebagai bagian dari pola pertahanan, kemampuan tackling semacam ini juga sangat
diperlukan. Tentunya, para pemain harus mengumpulkan keberanian, antusiasme,
dan kepercayaan diri ketika mencoba mengambil bola dengan teknik seperti ini.
(dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar